A. Minyak Terpentin
Menurut SNI 01-5009.3-2001, Minyak Terpentin adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan cara penyulingan uap getah Tusam (Pinus sp.)
B. Tujuan
Menentukan kualitas minyak terpentin berdasarkan persyaratan mutu minyak terpentin SNI 01-5009.3-2001.
C. Persyaratan Mutu
Mutu minyak terpentin terbagi dalam dua kelas mutu yaitu :
• Mutu Utama dengan tanda mutu A pada kemasan dan dokumen
• Mutu Standar dengan tanda mutu B pada kemasan dan dokumen
Persyaratan mutu terdiri atas persyaratan umum yang meliputi uji visual (bau khas terpentin dan kejernihan) dan uji laboratoris (BJ 25/25 derajatC = 0,85 (0,848 – 0,865) ; Indeks bias (ND20) 1.464 – 1.478 ; Tidak mengandung lemak ; titik nyala 33 – 38derajatC ; Titik didih 150 – 160 derajat C pada tekanan atmosfer.
D. Cara uji
1. Uji bau
Penetapan bau minyak terpentin dilaksanakan dengan cara organoleptik
· Masukan 50 mL contoh uji ke dalam tabung Nessler
· Cium bau terpentin pada tabung Nessler dan amati apakah baunya khas terpentin atau tidak
2. Uji warna
Penetapan warna miyak terpentin dilaksanakan dengan cara membandingkan warna contoh uji dengan larutan warna standar.
· Masukan 50 mL larutan contoh ke dalam tabung Nessler
· Bandingkan dengan larutan warna standar. Amati dan catat apakah warna contoh uji sama/lebih jernih.
3. Uji berat jenis dengan piknometer
· Timbang piknometer kosong.
· Isi pikno dengan contoh yang akan diuji sampai penuh dan masukan ke dalam termostat pada suhu 27,5°C dan biarkan selama 15 menit (suhu termometer harus tetap 27,5°C)
· Piknometer diangkat dan keringkan dengan kertas atau lap yang tidak mengandung lemak dan ditimbang.
BJ 27,5°C/25°C = b =

nilai piknometer
Nilai piknometer disesuaikan dengan piknometer yang dipakai.
BJ 27,5°C/25°C = b + (27,5 -25) x 0,00064
0,00064 adalah faktor koreksi
4. Uji sisa penguapan
· Masukan 10 gram contoh ke dalam pinggan penguap yang telah diketahui beratnya
· Uapkan di aatas penangas air hingga kering
· Keringkan dalam oven pada suhu 100 - 105°C selama 30 menit
· Dinginkan dan timbang hingga berat tetap
Perhitungan :

Berat contoh
5. Uji bilangan asam
· Masukan 5 gram contoh ke dalam erlenmeyer 250 mL
· Tambahkan 25 mL alkohol 96% netral dan beberapa tetes fenoftalein
· Titrasi dengan KOH 0,1 N hingga timbul warna merah jambu
Perhitungan :

Berat contoh
6. Uji minyak lemak
· Ke dalam tabung larutkan 1 mL contoh dengan 9 mL alkohol 80%
· Masukan tabung ke dalam termos berisi es yang berisi campuran es dan garam dapur dengan perbandinan 3 : 1 dan biarkan selama 12 jam
· Amati perubahan yang terjadi. Apabila terjadi gumpalan, maka minyak terpentin mengandung minyak lemak.
Persyaratan khusus mutu minyak terpentin meliputi :
No | Karakteristik | Mutu | |
Utama (A) | Standar (B) | ||
1. | Sisa penguapan | £ 2% | > 2% |
2. | Kadar sulingan | ³ 90% | < 90% |
3. | Bilangan asam | £ 2 | > 2 |
4. | Warna | Sama/lebih jernih dari warna larutan standar | Tidak dipersyaratkan |
5. | Kadar alpha pinene | ³ 80% | < 80% |
6. | Putaran optik | +³32° | +< 32° |
No comments:
Post a Comment
post your comment